Marah
adalah kunci (yang membuka pintu) seluruh keburukan, jadi alangkah baiknya jika
kita belajar untuk menjadi pribadi yang bisa menahan amarah. Setiap orang pasti
punya sifat amarah, tapi kita bisa menahan dan mengendalikan sifat amarah kita.
memaafkan bisa membuat kita menahan amarah.
Hadist tentang Menahan
Amarah
Al
Imam Ahmad meriwayatkan hadits dari Anas Al Juba’i , bahwa Rasulullah Saw
bersabda : “Barangsiapa yang mampu menahan marahnya padahal dia mampu
menyalurkannya, maka Allah menyeru pada hari kiamat dari atas khalayak makhluk
sampai disuruh memilih bidadari mana yang mereka mau.” (HR. Ahmad dengan
sanad hasan)
Al
Imam Abu Dawud rahimahullah mengeluarkan hadits secara makna dari shahabat
Nabi, bahwa Rasulullah Saw bersabda : “Tidaklah seorang hamba menahan kemarahan
karena Allah Swt kecuali Allah Swt akan memenuhi baginya keamanan dan
keimanan.” (HR. Abu Dawud dengan sanad Hasan)
“Dari
Abu Hurairah ra, bahwa seseorang berkata kepada Nabi Saw : berwasiatlah
kepadaku. Beliau bersabda : “jangan menjadi seorang pemarah”. Kemudian diulang-ulang
beberapa kali. Dan beliau bersabda : “janganlah menjadi orang pemarah” (HR.
Bukhari)
Al
Imam Ahmad juga meriwayatkan hadits dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah Saw
bersabda : “Tidaklah hamba meneguk tegukan yang lebih utama di sisi Allah Swt,
dari meneguk kemarahan karena mengharap wajah Allah Swt.” (Hadits shahih
riwayat Ahmad)
“Barang
siapa yang dapat menahan marah ketika dia harus marah maka Allah akan
memanggilnya bersama para pemimpin mahluk sehingga dia disuruh memilih bidadari
yang dia mau” (HR. Tirmidzi)
“Sesungguhnya
marah-marah dari Setan, dan sesungguhnya setan diciptakan dari api, dan
sesungguhnya api dimatikan dengan air. Maka ketika salah satu kalian
marah-marah maka hendaklah berwudhu” (HR. Abu Dawud)
Ketika
salah satu kalian marah dalam keadaan berdiri maka hendaklah duduk, maka hilang
marah-marahnya. Dan jika tidak hilang maka hendaklah berbaring”. (HR. Abu
dawud)
Berita Terkait