Kecerdasan Emosional (EQ) adalah
Kemampuan untuk mengetahui apa yang kita dan orang lain rasakan, termasuk cara
tepat untuk menangani masalah (Kemampuan mengidentifikasi, memahami,
mempergunakan serta mengatur emosi di dalam kehidupan)
‘In the corporate world, IQ gets you
hired But EQ gets you promoted’’
MENURUT DANIEL GOL
Mitos-mitos yang Keliru tentang
EMOSI
• Ada emosi negatif, ada emosi positif
• Emosi itu sama dengan
marah. Misal : “Jangan ganggu saya. Saya sedang emosi!”
• Kita lahir tanpa emosi. Lingkungan yang membentuk emosi kita.
• Emosi adalah bawaan. Kita lahir dengan bawaan emosi yang kasar dan emosi yang halus, tanpa bisa diubah lagi.
• Emosi mengurangi kualitas pengambilan keputusan
• Ada emosi negatif, ada emosi positif
• Emosi itu sama dengan
marah. Misal : “Jangan ganggu saya. Saya sedang emosi!”
• Kita lahir tanpa emosi. Lingkungan yang membentuk emosi kita.
• Emosi adalah bawaan. Kita lahir dengan bawaan emosi yang kasar dan emosi yang halus, tanpa bisa diubah lagi.
• Emosi mengurangi kualitas pengambilan keputusan
Tangga Kematangan Emosi
1. Emotional Awareness / Penyadaran
2. Emotional Acceptance / Penerimaan
3. Emotional Affection / Persaudaraan
4. Emotional Affirmation / Penguatan
o Penyadaran emosi adalah langkah
mendasar menuju kematangan emosi
o Yang menentukan kualitas hidup kita bukanlah seberapa banyaknya pengalaman tetapi seberapa banyaknya kesadaran akan apa yang kita alami
o Yang menentukan kualitas hidup kita bukanlah seberapa banyaknya pengalaman tetapi seberapa banyaknya kesadaran akan apa yang kita alami
Pola Emosi Reaktif
Pola Emosi PROAKTIF
B. Emotional Acceptance / Penerimaan
Psikolog terkenal, Carl Rogers menyebutkan salah satu paradoks dalam kehidupan, ‘saat saya mulai belajar menerima diri apa adanya, saat itulah saya mulai berubah. Kehidupan bersyarat yang dikondisikan dalam hidup sejak muda mengakibatkan kita seolah – olah berjalan terus – menerus mengejar penerimaan diri.
Psikolog terkenal, Carl Rogers menyebutkan salah satu paradoks dalam kehidupan, ‘saat saya mulai belajar menerima diri apa adanya, saat itulah saya mulai berubah. Kehidupan bersyarat yang dikondisikan dalam hidup sejak muda mengakibatkan kita seolah – olah berjalan terus – menerus mengejar penerimaan diri.
C. Emotional Affection /
Persaudaraan
Interpersonal Skill with Other People
• Belajar menerima dan memberi pujian
• Belajar menerima dan mengendalikan kemarahan
• Belajar menyatakan emosi
Interpersonal Skill with Other People
• Belajar menerima dan memberi pujian
• Belajar menerima dan mengendalikan kemarahan
• Belajar menyatakan emosi
D. Emotional Affirmation /
Penguatan
Wortel ?? Telur ?? atau Kopi ??
3 Tipe Manusia
1. Tipe Avoider = Wortel
Memiliki kekuatan emosi yang rendah, cenderung menghindari, Tidak suka dengan kesulitan, banyak mengeluh dan berputus asa Sebelum kesulitan datang mereka sudah merasa cemas dan takut, Banyak mengeluh, mengomel dan meratapi situasi Dalam situasi malang mereka merasa orang paling menderita Dan paling celaka di dunia
Memiliki kekuatan emosi yang rendah, cenderung menghindari, Tidak suka dengan kesulitan, banyak mengeluh dan berputus asa Sebelum kesulitan datang mereka sudah merasa cemas dan takut, Banyak mengeluh, mengomel dan meratapi situasi Dalam situasi malang mereka merasa orang paling menderita Dan paling celaka di dunia
2. Tipe Tougher = Telur
Manusia yang biasa saja, lembek dan banyak diliputi kecemasan. Otot emosi mereka lemah namun setelah melalui banyak kesulitan Dan tantangan mereka belajar dan bangkit sehingga lebih siap Untuk menghadapi kendala dan tantangan selanjutnya
Manusia yang biasa saja, lembek dan banyak diliputi kecemasan. Otot emosi mereka lemah namun setelah melalui banyak kesulitan Dan tantangan mereka belajar dan bangkit sehingga lebih siap Untuk menghadapi kendala dan tantangan selanjutnya
3. Tipe Influencer = Kopi
Manusia berkelas yang pada saat-saat sulit menunjukkan kualitasnya Kesulitan semakin membuat kualitas mereka semakin baik. Sebab Disaat-saat sulit mereka malah dapat menginspirasi banyak Orang secara positif
Manusia berkelas yang pada saat-saat sulit menunjukkan kualitasnya Kesulitan semakin membuat kualitas mereka semakin baik. Sebab Disaat-saat sulit mereka malah dapat menginspirasi banyak Orang secara positif
Tanda – Tanda orang dengan EQ Rendah
:
- Tidak mau tanggung jawab atas perasaannya yang negatif tapi cenderung menyalahkan orang lain yang menjadi akibatnya
- Tidak mampu mengungkapkan perasaannya
- Tidak dapat menjelaskan mengapa memiliki perasaan tertentu tanpa harus menyalahkan orang lain atau situasi
- Tidak peka terhadap perasaan orang lain
- Sering menyerang, menginterupsi, mengkritik, mengkuliahi, serta memberikan ‘CAP’ tertentu kepada orang lain
- Melebih-lebihkan perasaan atau meminimal perasaan serta bohong mengenai perasaannya (emotional dishonesty)
- Sering berpikir pesimistik dan berpikir bahwa dunia ini tidak adil
- Terlalu sering berkata-kata dengan kalimat ‘saya berpikir………..’
- Menghindari relasi secara harmonis dengan orang lain, kaku dan kurang luwes
Tanda – Tanda orang dengan EQ Tinggi :
- Tidak takut mengungkapkan perasaannya
- Mampu membaca komunikasi non verbal yang tak terucap
- Tidak di dominasi oleh emosi yang tidak menyenangkan, seperti : takut, khawatir, malu kecewa, tidak berdaya , dll
- Optimis dan mampu melihat sisi positif
- Memiliki ketabahan secara emosi
- Tidak lumpuh karena tekanan emosi
- Mampu merefleksikan berbagai perasaan dalam dirinya dan orang lain
- Mampu mengekspresikan perasaannya dengan jelas melalui tiga kata, ‘saya merasa……’
Sumber http://multimolten.wordpress.com/2011/03/27/kecerdasan-emosional/
Berita Terkait