OLEH
AMIR SYAM
MARSUKI
BAB I
PENDAHULUAN
Dewasa ini, jarang ditemukan orang yang mencoba untuk memikirkan kembali
tentang apa yang menyebabkan usahanya berhasil, yang keseringan didapat hanyalah
orang yang sementara bengong memikirkan penyebab kegagalan dalam usahanya,
bahkan ada orang yang sampai stress memikirkannya.
Penulis mencoba mengklarifikasi kembali materi kuliah Manajemen
Kewirausahaan tentang beberapa hal yang menyangkut wirausaha. Baik dari
pengertian wirausaha hingga penyabab keberhasilan dan kegagalan dalam
menjalankan usaha. Karena tentu setiap orang yang melakukan usaha pasti
menginginkan hasil yang labih atau maksimal, bahasa lainnya adala mengahrapkan
keuntungan yang besar.
Dalam makalah ini, banyak hal yang cukup penting diterapkan dalam memulai
usaha hingga apa yang kita harapkan dari usaha tersebut bisa terlaksana atau
dapat kita raih. Dan kesemuanya itu akan dibahas pada bab-bab selanjutnya.
B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian kewirausahaan?
b. Apa yang musti dilakukan dalam menjalankan usaha untuk meraih keuntungan
yang maksimal?
c c. Apa penyebab keberhasilan dan kegagalan dalam
kewirausahaan?
C.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian.
Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti pejuang,
pahlawan, manusia unggul, berbudi luhur, berani dan berwatak agung.
Usaha berarti perbutan amal, berupa sesuatu, bekerja atau berusaha. Jadi
wira usaha secara etimologi berarti pejuang yang berbuat sesuatu.
Di dalam kamus besar bahasa Indonesia itu dikatakan bahwa kewirausahaan
adalah:
a. Orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru.
b. Menentukan cara produksi baru.
c.
Meyusun operasi untuk mengadakan produk baru.
d. Mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya.
Wira usaha bisa juga dikatakan semangat, sikap, perilaku dan kemampuan
seseorang dalam mengenali usaha, atau kegiatan yang mengarah pada upaya
mencari,menerapkan cara kerja tekhnologi dan produk baru dengan meningkatkan
efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh
keuntungan yang lebih besar.
Wira usaha itu mengarah pada orang yang melakukan suatu uasaha atau
kegiatan sendiri dengan segala kemampuan yang dimilikinya. Maksudnya orang yang
melakukan sesuatu usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh dirinya sendiri dia
harus mengeluarkan segala potensi yang dimilikinya dalam melakukan sesuatu
usaha atau kegiatan. Sedangkan kewirausahaaan menunjuk atau mengarah kepada
sikap mental yang dimiliki oleh seorang wirausaha didalam melaksanakan suatu
usaha atau kegiatan.
Wira usaha mengarah kepada orang yang melakukan usaha sedangkan
kewirausahaan adalah mengara kepada sikap, cara mental seseorang melakukan
sesuatu (usaha).
Wira usaha adalah seseorang yang bebas dan memiliki kemampuan untuk hidup
mandiri dalam menjalangkan usaha atau bisnisnya. Ia bebas merancang,
menentukan, mengelolah, mengatur serta mengendalikan semua usahanya.
Kewirausahaan adalah suatu sikap, jiwa dan kemampuan menciptakan sesuatu
yang baru yang sangat bernilai dan berguna bagi dirinya dan orang lain
(masyarakat).
Kewirausahaan adalah mental dan jiwa yang aktif serta sikap berusaha
meningkatkan hasil karyanya dalam arti meningkatkan penghasilan.
Menurut Robin (1996). Kewirausahaan adalah suatu proses seseorang guna
mengejar peluang-peluang untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan keinginan
melalui inovasi tanpa memperhatikan sumber daya yang mereka kendalikan.
Kewirausahaan adalah proses dinamis untuk menciptakan tambahan kemakmuran.
Kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang lain dengan
menggunakan waktu dan kegiatan disertai modal jasa dan resiko, serta menerima
balas jasa, kepuasan dan kebebasan peribadi.
Instruksi Presiden No.4/1995, kewirausahaan adalah semangat, sikap,
perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang
mengarah pada upaya cara kerja tekhnologi, dan produk baru dengan meningkatkan
efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang baik dan keuntungan yang lebih
besar.
Inovasi adalah mencari cara atau model baru agar orang tertarik tanpa
menambah biaya.
Ada 6 hakikat penting kewirausahaan:
Ø Suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan sebagai dasar,
sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat kiat proses dan hasil bisnis.
Ø Suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
Ø Proses penerapan kreatifitas dalam memecahkan persoalan.
Ø Suatu nilai yang diperlukan untuk start up fase (memulai suatu usaha).
Ø Suatu proses dalam mengarjakan sesuatu
yang baru (creative dan innovative). Suatu yang berbeda dan bermanfaat yang
memberikan nilai lebih.
Ø Usaha menciptakan nilai tambah dengan mengkombinasikan sumber-sumber
melalui cara yang berbeda untuk memenangkan persaingan.
B. Proses Kewirausahaan.
Proses kewirausahaan adalah
meliputi semua kegiatan fungsi dan tindakan untuk mengejar dan memanfaatkan
peluang dengan menciptakan suatu organisasi.
Ada 4 manfaat kewirausahaan:
Ø Memperkuat pertumbuhan ekonomi.
Ø Meningkatkan produktifitas.
Ø Menciptakan tekhnologi (produk dan jasa baru).
Ø Mengubah dan meremajakan persaingan pasar.
Ekonomi yang dimaksud disini
adalah:
Ø Tanah yang subur bagi wira usahawan.
Ø Bagaimana kemampuan seseorang dalam rangka menghasilkan barang sehingga
lebih meningkat.
Ø Karena tenaga manusia susah digunakan.
Ø Melakukan revew pada suatu produk.
C. Peluang Usaha.
Titik fokus dalam kegiatan kewirausahaan (berwirausahawan) adalah apakah
seseorang melihat peluang usaha disekitarnya. Peluang usaha ini akan dibagi
dalam 3 pembahasan (kelompok):
1. Dua aspek besar peluang usaha.
2. Tiga sumber utama peluang, diantaranya:
a. Perkembangan tekhnologi.
b. Perubahan politik.
c.
Perubahan sosial atau demokrasi (budaya
kebiasaan).
3. Bentuk lain dari peluang usaha adalah organisasi baru, pasar baru, pasar
bisnis baru.
1. Perubaha teknologi merupakan sumber
penting dalam kewirausahaan karena memungkinkan untuk mengalokasikan suber daya
dengan cara yang berbeda dan lebih potensial. Caranya: a. faximile, b. surat,
c. telephone.
Email ternyata lebih produktif dalam mengirim informasi dibandingkan dengan
tipe lain atau bentuk lain, sehingga penemuan internet ini memungkinkan orang
membuat kombinasi sumber daya baru yang disebabkan oleh perubahan teknologi.
2. Perubahan politik atau kebijakan terkadang menjadi sumber peluang
kewirausahaan karena perubahan tersebut memungkinkan kombinasi sumber daya agar
lebih produktif.
3. Perubahan sosial atau perubahan dimokrasi itu meksudnya adalah struktur
demokrasi mempengaruhi pola usaha.
Ada empat langkah untuk memulai kewirausahaan
yaitu:
1. Mengenali peluang usaha.
2. Optimalisasi potensi diri (memberdayakan kemampuan).
3. Fokus dalam bidang usaha.
4. Berani memulai.
Shami berkata bahwa peluang
itu ada disekeliling kita, hanya saja tidak semua orang dapat melihat peluang
itu sebagai peluang. Pengalaman hidup memberikan akses yang lebih mengenai:
1. Informasi dan pengetahuan.
2. Penemuan peluang.
D. Hubungan Sosial.
Hubungan sosial adalah sebuah langkah penting dimana seseorang mendapatkan
informasi interaksi antara dirinya dengan orang lain, olehnya itu kualitas dan
kuantitas dalam iteraksi sosial akan lebih memungkinkan individu membuat
kelompok usaha.
Ada lima informasi penting yang dibutuhkan dalam memulai usaha, yaitu:
1. Informasi mengenai lokasi usaha.
2. Informasi potensi dasar.
3. Informasi sumber modal.
4. Informasi kerja (sumber daya manusia).
5. Cara pengorganisasiannya.
Optmalisasi potensi diri
(kemampuan seseorang) setelah mengenal peluang usaha maka harus dikombinasikan dengan potensi
diri: keunggulan kompetitif (kompetensi bersaing) apa yang saya miliki (apa
saja yang sering terjadi pada masyarakat) kita yang trend pada saat itu akan
tetapi kalau kita miliki dan membuat inovasi baru maka kita tidak akan sulit
bersaing di pasar selain potensi diri dalam arti pengetahuan yang kita miliki
maka masih perlu mngoptimalkan aspek motifasi dan kepribadian.
Menurut Peter Ducker, seorang
pakar kewirausahaan, mengatakan bahwa, dalam memulai sebuah usaha atau inovasi,
maka disaranan berfokus atau memfokuskan memulai dari hal yang terkecil hingga
ke yang terbesar berdasarkan dari sumber daya yang dimiliki.
Apabila seseorang ingin
membuka usaha, maka pengusaha tersebut harus memfokuskan pada sautu usaha
walaupun yang lain ada, dan yang lain dijadikan sebagai penunjang saja.
Berani memulai usaha karena dalam dunia kewirausahaan merupakan sesuatu
ketidakpasrian sememntara informasi yang dimiliki oleh orang yang ingin memulai
usaha sedikit dikategorikan orang gila dan berani mengambil resiko adalah
sangat perlu dilakukan.
INOVASI DAN PERILAKU INOVATIF
A. Pengertian Inovasi.
Kata inovasi pertama kali diperkenalkan oleh Schumpeter 1953, inovasi
dipandang sebagai kreasi dan implementasi atau biasa juga disebut sebagai
koordinasi baru dalam inovasi itu juga dapat menciptakan nilai tambah, yang
berkaitan dengan oraganisasi. Pemegang saham maupun masyarakat luas. Jadi
inovasi adalah mengkreasikan dan mengimplementasikan sesuatu menjadi satu
kombinasi. Kombinasi baru itu dapat merujuk pada produk jasa, proses kerja
pasar, kebijakan dan sistem baru.
B. Ruang Lingkup Inovasi.
Ruang lingkup inovasi dalam organisasi bergerak mulai pengembangan dan
implementasi ide baru yang mempunyai dampak pada teori, praktek, produk atau
segala yang lebih rendah yaitu perbaikan proses kerja sehari-hari dan desain
kerja.
Penelitian inovasi dalam suatu
organisasi dapat dilakukan dalam tiga level:
1. Level individu.
2. Level kelompok (bagian terkecil dari sebuah oraganisasi).
3. Level organisasi (rumpun dari kelompok dan individu).
Ada dua macam inovasi:
1. Inovasi radikal, yaitu dilakukan dengan skala besar dan yang melakukan
adalah para ahli dibidangnya dan biasa dikelolah oleh depertemen penelitian dan
pengembangan.
2. Inovasi inkremental, yaitu dilakukan dengan skala kecil dan yang melakukan
adalah para karyawan atau staf. Mengapa inovasi dibagi? Agar lebih kreatf dan
efisien.
Ada dua fungsi inovasi:
1. Inovasi tekhnologi (persaingan produksi).
2. Inovasi administrasi (proses).
C. Pelaku Inovatif.
Menurut pakar kewirausahaan yang bernama Mess dan Farr, dia mengatakan
bahwa semua perilaku individu yang diarahkan untuk menghasilkan,
memperkenalkan, dan mengaplikasikan hal-hal baru yang bermanfaat dalam berbagai
level organisasi.
Ada dua dimensi yang mendasari perilaku inovatif:
1. Kreatifitas.
Setiap
individu apa yang dia lakukan dalam menuangkan gagasannya dia harus kreatifitas
(cekakan, flexibel).
2. Pengambilan resiko.
Setiap orang
yang melakukan sesuatu, dia harus siap menanggung apapun atas setiap
keputusannya.
D. Tujuan Kewirausahaan.
a. Meningkatkan jumlah
wiarausaha yang berkualitas.
b. Menyadarkan masyarakat
atau memberikan kesadaran
berwirausaha yang tangguh dan kuat terhadap masyarakat.
c. Menghasilkan kemajuan
dan kesejahteraan masyarakat.
d. Membudayakan semangat,
sikap, perilaku dan ke mampuan berwiarausaha dikalangan masyarakat.
E. Sasaran Kewirausahaan.
a.
Intstansi pemerintah, BUMN, organisasi profesi
dan kelompok masyarakat.
b. Pelaku Ekonomi Pengusaha kecil, Koperasi.
c. Genersi Muda : Anak anak putus sekolah, calon wirausahawan.
F. Manfaat kewirausahaan.
a. Menambah Daya Tampung tenaga Kerja.
b. Sebagai Generator pembangunan
lingkungan, pribadi, distribusi,
Pemeliharaan lingkungan dan kesejahteraan.
c.
Memberi contoh bagaimana bekerja keras, tekun
dan memiliki pribadi unggul yang patut diketahui.
d. Mendidik karyawan jadi orang mandiri, disiplin, tekun,jujur dalam
menghadapi pekerjaan.
e.
Mendidik masyarakat hidup efisiensi dan
sederhana.
G. Keuntungan kewirausahaan.
a.
Terbuka lebar kesempatan untuk menjadi bos dalam
perusahaan.
b.
Terbuka peluang untuk memperoleh manfaat
dan keuntungan secara maksimal.
c.
Terbuka peluang untuk memperlihatkan potensi
wirausaha secara penuh.
d.
Terbuka peluang untuk membantu masyarakat dalam
usaha.
e.
Terbuka peluang untuk mencapai tujuan usaha yang
dikehendaki.
H. Kelemahan kewirausahaan.
a.
Tanggung jawab sangat besar dan berat didalam
menghadapi permas alahan bisnis.
b.
Bekerja keras dan waktunya sangat panjang.
c.
Memperoleh pendapatan yang tidak pasti dan
memiliki resiko yang sangat besar.
I.
Ruang Lingkup.
a.
Lapangan Agraris.
b.
Lapangan Peternakan.
c.
Lapangan Perkebunan.
d.
Lapangan Pemberi jasa.
e.
Lapangan Pertambangan dan Energi.
f.
Lapangan Industri dan Kerajinan.
J.
Memahami Karakteristik Wirausahawan:
a.
Sikap dan perilaku disiplin.
b.
Komitmen yang tinggi.
c.
Jujur.
Sikap dan perilaku disiplin
merupakan modal dasar untuk keberhasilan seorang dialam kewirausahawan. Menurut
Murfty dan Peck bahwa guna mencapai sukses dalam karir seseorang harus dimulai
dengan kerja keras, penampilan yang baik, keyakinan diri, membuat keputusan
yang tepat, pendidikan, dorongan ambisi dan pintar berkomunikasi.
Komitmen adalah tegas dalam
memilih sesuatu berpendirian teguh. Seorang kewirausahawan harus memiliki
komitmen yang tinggi terhadap tugasnya.
Jujur dalam berwirausaha
artinya mau dan mampu mengatakan sesuatu sebagaimana adanya atau seperti apa
adanya.
Meunurt Masykur ada sembilan
karakteristik wirausahawan, yaitu:
a.
Keinginan untuk berprestasi.
b.
Keinginan untuk bertanggung jawab.
c.
Preferensi pada resiko menengah.
Cepat
(tanggap) terhadap resiko yang terjadi, resiko aapun itu, dan meminimalisir
resiko itu agar tidak menjadi resiko yang tinggi (menengah).
d.
Persepsi pada kemungkinan berhasil.
Selalu
berfikir optimis dan berbuat secara optimal dari yang dia lakukan.
e.
Rangsangan untuk umpan balik.
Setiap apa
yang ita lakukan tidak mesti mengharap akan imbalan namun dalam wirausahaan
semestinya yang dilakukan pantas untuk mendapatkan imbalan.
f.
Afaktifitas enerjik.
Membangkitkan
semangat salam bekerja, menjadikan pekerjaan sebagai sahabat dan makanan pagi,
bekerja keras dan pantag untuk menyerah.
g.
Orientasi ke masa depan.
Selalu
erfikir untuk maju, tidak menyerah dengan keadaan dan mampu melihat masa depan
dengan penerawangan positif.
h.
Keterampilan kepada keorganisasian.
Menciptakan
sesuatu yang baru dan menjadikan sesuatu itu lebih baik dari yang sebelumnya.
i.
Sikap terhadap uang.
Segala
sesuatu yang dilakukan dalam organisasi bernilai uang, jauh dari kerugian,
karena dalam organisasi atau berwirausaha uang sangat berperan didalamnya.
K. Delapan akibat yang diterima orang tidak jujur dalam berwirausaha
a.
Tidak dipercaya oleh masyarakat konsumen.
b.
Menjadi rendah diri dan rasa malu.
c.
Mudah tersinggung dan emosi.
d.
Cepat iri dan dengki.
e.
Suka dendam.
f.
Selalu berperasangka buruk dan dusta.
g.
Tidak punya teman.
h.
Kehancuran dalam usahanya.
L. Ciri-ciri Wirausahawan
a.
Percaya diri adalah percaya terhadap kemampuan
yang ada pada diri sendiri,atau percaya pada kemampua yang kita miliki
b.
Berorientasi tugas dan hasil segala sesuatu yang
dilakukan, kita harus berfikir bahwa ada nilai tambah dari apa yang kita
lakukan dan berguna untuk diri sendiri dan orang lain.
c.
Pengambil resiko, maksudnya, seorang
wirausahawan harus berani emngambil resiko, dari apa yang telah dia lakukan dan
dia putuskan, dia harus berani menerima resikonya, baik itu resiko berupa
keuntungan maupun kerugian.
d.
Kepemimpinan, maksudnya dalam berwira usaha
pemimpin merupakan pengambil keputusan.
e.
Keorisinilan,maksudnya, masih dalam kondisi apa
adanya,masih asli.
f.
Berorientasi kemasa depan, maksudnya selalu
brfikir untuk maju.
g.
Jujur dan tekun, jujur dalam melakukan usahanya,
mengatakan yang sebenarnya,dan bersngguh-sungguh dalam melakukan usahanya.
M. Watak Kewirausahaan
a.
Keyakinan, kemandirian, individualitas,
optimisme.
b.
Kebutuhan akan prestasi, berorientasi pada laba,
memiliki ketekunan dan ketabahan,memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras,
enerjik, dan memiliki inisiatif.
c.
Memiliki kemampuan mengambil resiko dan suka
pada tantangan.
d.
Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain, dan suka
pada kritik yang membangun.
e.
Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi,
fleksibbel, serba bisa dan memiliki jaringan bisnis yang luas.
f.
Persepsi dan memiliki cara pandang atau cara
fikir yang berorientasi pada masa depan.
g.
Memilki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan
kerja.
N. Tujuh Pemikiran Kreatif dalam Kewirausahaan
a.
Selalu bertanya, dalam rangka mendapatkan
inovasi-inovasi yang baru dan untuk mendapatkan pengalaman baru seputar usaha
yang sedang digeluti.
b.
Selalu menantang kebiasaan, tradisi-tradisi atau
kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan dalam suatu organisasi,kita senantiasa
merubah untuk mendapatkan yang lebih baik sehingga menjadi tantangan kebiasaan.
c.
Mencoba untuk melihat masalah dari perspektif
yang berbeda, melihat persoalan dari sudut pandang yang berbeda, menarasikan
persoalan yang berbeda, dari itu jika disamakan akan meghasilkan jalan keluar
yang lebih baik.
d.
Menyadari kemungkinan banyak jawaban ketimbang
satu jawaban yang benar,apabila ada pertayaan (pertanyaan-pertanyaan) yang
dihadapi,kita dituntut untuk memberikan sumbangsih selama pemikiran itu masuk
akal.
e.
Melihat kegagalan dan kesalahan sebagai jalan
untuk mencapai sukses, setiap peristiwa atau masalah harus berfikir positif
terhadap siapapun,serta apapun masalah dan dalam kondisi apapun itu.
f.
Mengkorelasikan ide-ide atau menggabungkan ide
atau gagasan yang masih samar terhadap masalah untuk menghasilkan pemecahan
inovasi.
g.
Memiliki keterampilan helikopter kemudian
memfokuskannya pada kebutuhan untuk berubah,memiliki kemampuan untuk bangkit,
hidup lebih rutin,baik, dari kebiasaan yang biasa dijalani.
KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN WIRAUSAHAWAN
A. Keberhasilan Kewirausahaan
a. Kerja keras.
Dalam
menjalankan usaha kita perlu menyadari bahwa setiap orang yang menekuni bidang
usaha, usaha apapun itu, dituntut untuk memiliki pemikiran untuk selalu bekerja
keras dan tekun.
b. Kerja sama dengan orang lain.
Sebagai
makhluk sosial, yang mau tidak mau kita musti bergantung kepada orang lain,
maka dari itu semestinyalah kita belajar bergaul dan membawa diri pada orang
lain.
c.
Penampilan yang baik.
Penampilan
adalah cerminan kebersihan hati dan perilaku seseorang, oleh karena itu, untuk
menunjang usaha yang kita lakukan maka penampilan juga sangat berperan.
d. Yakin, keyakinan.
Segala
sesuatu yang dilakukan wujudkan dalam diri kita bahwa kita bisa.
e.
Pandai membuat keputusan.
f.
Mau menambah pengetahuan.
Seorang
wirausahawan dituntut untuk selalu belajar dari sekelilingnya, lingkungan
sekitarnya dan dari produk-produk yang dibuat.
g. Pandai berkomunikasi.
Belajarlah
mengeluarkan kalimat yang baik (sesuai).
B. Kegagalan Kewirausahaan
a. Kurangnya dana untuk modal.
Tidak semua
kegagalan disebabkan karena modal yang tidak ada, akan tetapi sebagian besar
kegagalan itu ada karena kurangnya dana.
b. Kurangnya pengalaman dalam bidang bisnis.
Berikan
suatu jabatan kepada ahlinya, dengan kata lain tempatkan sesuatu pada
tempatnya.
c.
Tidak adanya perencanaan yang tepat dan matang.
Dalam
berwirausaha, merencanakan sesuatu, atau menyusun sesuatu perlu disiapkan
sebelumnya.
d. Tidak cocoknya minat terhadap bidang usaha yang sedang digeluti (diteliti).
Terkait
dengan penjelasan point b diatas, yaitu menempatkan sesuatu pada tempatnya,
termasuk tempatkan minat dan bakat dimana orang itu berminat dan berbakat agar
usaha atau pekerjaan yang dilakukan menjadi sahabat dan dapat ditekuni dengan
baik.
C. Sebab – sebab Kegagalan dalam Menjalankan Usaha
a. Kurang ulet dan cepat putus asa, sedangkan kita harus dituntut untuk rajin,
tekun, sabar, dan jangan putus asa.
b. Kurang tekun dan teliti.
c.
Kurangnya pengawasan.
d. Kemacetan yang sering terjadi.
e.
Pelayanan yang kurang baik.
f.
Tidak jujur dan kurang cekatan.
g. Kurang inisiatif dan kurang kreatif.
h. Kekeliruan dalam memilih lapangan usaha.
i.
Menyamakan perusahaan sebagai badan sosial,
karena salah satu ciri-ciri kalau orang berbisnis harus kikir, kalau badan
sosial, ikhlas beramal, karena apabila perusahaan jadi kikir maka ia jelas
irit.
j.
Banyak pemborosan dan penyimpangan.
k. Kurang dapat menyesuaikan dengan selera konsumen.
l.
Sulit memisahkan antara harta pribadi dengan
harta perusahaan.
m. Mengambil kredit tanpa pertimbangan yang matang.
n. Memulai usaha tanpa pengalaman dan modal pinjaman.
o. Banyaknya piutang ragu-ragu.
p. Kekeliruan menghitung harga pokok. Dalam melakukan suatu usaha penjualan
harus menghitung berapa banyak harga pokok.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan.
Kewirausahaan berasal dari
kata wira dan usaha. Wira berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul, berbudi
luhur, berani dan berwatak agung. Di dalam kamus besar bahasa Indonesia itu
dikatakan bahwa kewirausahaan adalah:
a. Orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru.
b. Menentukan cara produksi baru.
c.
Meyusun operasi untuk mengadakan produk baru.
d. Mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya.
Usaha berarti perbutan amal, berupa sesuatu,
bekerja atau berusaha. Jadi wira usaha secara etimologi berarti pejuang yang
berbuat sesuatu.
Instruksi Presiden No.4/1995, kewirausahaan adalah semangat, sikap,
perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang
mengarah pada upaya cara kerja tekhnologi, dan produk baru dengan meningkatkan
efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang baik dan keuntungan yang lebih
besar.
Kata inovasi pertama kali diperkenalkan oleh Schumpeter 1953, inovasi
dipandang sebagai kreasi dan implementasi atau biasa juga disebut sebagai
koordinasi baru dalam inovasi itu juga dapat menciptakan nilai tambah, yang
berkaitan dengan oraganisasi. Pemegang saham maupun masyarakat luas. Jadi
inovasi adalah mengkreasikan dan mengimplementasikan sesuatu menjadi satu kombinasi.
Kombinasi baru itu dapat merujuk pada produk jasa, proses kerja pasar,
kebijakan dan sistem baru.
MAKALAH KEWIRAUSAHAAN
OLEH
AMIR SYAM
MARSUKI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini, jarang ditemukan orang yang mencoba untuk memikirkan kembali
tentang apa yang menyebabkan usahanya berhasil, yang keseringan didapat hanyalah
orang yang sementara bengong memikirkan penyebab kegagalan dalam usahanya,
bahkan ada orang yang sampai stress memikirkannya.
Penulis mencoba mengklarifikasi kembali materi kuliah Manajemen
Kewirausahaan tentang beberapa hal yang menyangkut wirausaha. Baik dari
pengertian wirausaha hingga penyabab keberhasilan dan kegagalan dalam
menjalankan usaha. Karena tentu setiap orang yang melakukan usaha pasti
menginginkan hasil yang labih atau maksimal, bahasa lainnya adala mengahrapkan
keuntungan yang besar.
Dalam makalah ini, banyak hal yang cukup penting diterapkan dalam memulai
usaha hingga apa yang kita harapkan dari usaha tersebut bisa terlaksana atau
dapat kita raih. Dan kesemuanya itu akan dibahas pada bab-bab selanjutnya.
B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian kewirausahaan?
b. Apa yang musti dilakukan dalam menjalankan usaha untuk meraih keuntungan
yang maksimal?
c.
Apa penyebab keberhasilan dan kegagalan dalam
kewirausahaan?
C.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian.
Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti pejuang,
pahlawan, manusia unggul, berbudi luhur, berani dan berwatak agung.
Usaha berarti perbutan amal, berupa sesuatu, bekerja atau berusaha. Jadi
wira usaha secara etimologi berarti pejuang yang berbuat sesuatu.
Di dalam kamus besar bahasa Indonesia itu dikatakan bahwa kewirausahaan
adalah:
a. Orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru.
b. Menentukan cara produksi baru.
c.
Meyusun operasi untuk mengadakan produk baru.
d. Mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya.
Wira usaha bisa juga dikatakan semangat, sikap, perilaku dan kemampuan
seseorang dalam mengenali usaha, atau kegiatan yang mengarah pada upaya
mencari,menerapkan cara kerja tekhnologi dan produk baru dengan meningkatkan
efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh
keuntungan yang lebih besar.
Wira usaha itu mengarah pada orang yang melakukan suatu uasaha atau
kegiatan sendiri dengan segala kemampuan yang dimilikinya. Maksudnya orang yang
melakukan sesuatu usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh dirinya sendiri dia
harus mengeluarkan segala potensi yang dimilikinya dalam melakukan sesuatu
usaha atau kegiatan. Sedangkan kewirausahaaan menunjuk atau mengarah kepada
sikap mental yang dimiliki oleh seorang wirausaha didalam melaksanakan suatu
usaha atau kegiatan.
Wira usaha mengarah kepada orang yang melakukan usaha sedangkan
kewirausahaan adalah mengara kepada sikap, cara mental seseorang melakukan
sesuatu (usaha).
Wira usaha adalah seseorang yang bebas dan memiliki kemampuan untuk hidup
mandiri dalam menjalangkan usaha atau bisnisnya. Ia bebas merancang,
menentukan, mengelolah, mengatur serta mengendalikan semua usahanya.
Kewirausahaan adalah suatu sikap, jiwa dan kemampuan menciptakan sesuatu
yang baru yang sangat bernilai dan berguna bagi dirinya dan orang lain
(masyarakat).
Kewirausahaan adalah mental dan jiwa yang aktif serta sikap berusaha
meningkatkan hasil karyanya dalam arti meningkatkan penghasilan.
Menurut Robin (1996). Kewirausahaan adalah suatu proses seseorang guna
mengejar peluang-peluang untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan keinginan
melalui inovasi tanpa memperhatikan sumber daya yang mereka kendalikan.
Kewirausahaan adalah proses dinamis untuk menciptakan tambahan kemakmuran.
Kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang lain dengan
menggunakan waktu dan kegiatan disertai modal jasa dan resiko, serta menerima
balas jasa, kepuasan dan kebebasan peribadi.
Instruksi Presiden No.4/1995, kewirausahaan adalah semangat, sikap,
perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang
mengarah pada upaya cara kerja tekhnologi, dan produk baru dengan meningkatkan
efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang baik dan keuntungan yang lebih
besar.
Inovasi adalah mencari cara atau model baru agar orang tertarik tanpa
menambah biaya.
Ada 6 hakikat penting kewirausahaan:
Ø Suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan sebagai dasar,
sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat kiat proses dan hasil bisnis.
Ø Suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
Ø Proses penerapan kreatifitas dalam memecahkan persoalan.
Ø Suatu nilai yang diperlukan untuk start up fase (memulai suatu usaha).
Ø Suatu proses dalam mengarjakan sesuatu
yang baru (creative dan innovative). Suatu yang berbeda dan bermanfaat yang
memberikan nilai lebih.
Ø Usaha menciptakan nilai tambah dengan mengkombinasikan sumber-sumber
melalui cara yang berbeda untuk memenangkan persaingan.
B. Proses Kewirausahaan.
Proses kewirausahaan adalah
meliputi semua kegiatan fungsi dan tindakan untuk mengejar dan memanfaatkan
peluang dengan menciptakan suatu organisasi.
Ada 4 manfaat kewirausahaan:
Ø Memperkuat pertumbuhan ekonomi.
Ø Meningkatkan produktifitas.
Ø Menciptakan tekhnologi (produk dan jasa baru).
Ø Mengubah dan meremajakan persaingan pasar.
Ekonomi yang dimaksud disini
adalah:
Ø Tanah yang subur bagi wira usahawan.
Ø Bagaimana kemampuan seseorang dalam rangka menghasilkan barang sehingga
lebih meningkat.
Ø Karena tenaga manusia susah digunakan.
Ø Melakukan revew pada suatu produk.
C. Peluang Usaha.
Titik fokus dalam kegiatan kewirausahaan (berwirausahawan) adalah apakah
seseorang melihat peluang usaha disekitarnya. Peluang usaha ini akan dibagi
dalam 3 pembahasan (kelompok):
1. Dua aspek besar peluang usaha.
2. Tiga sumber utama peluang, diantaranya:
a. Perkembangan tekhnologi.
b. Perubahan politik.
c.
Perubahan sosial atau demokrasi (budaya
kebiasaan).
3. Bentuk lain dari peluang usaha adalah organisasi baru, pasar baru, pasar
bisnis baru.
1. Perubaha teknologi merupakan sumber
penting dalam kewirausahaan karena memungkinkan untuk mengalokasikan suber daya
dengan cara yang berbeda dan lebih potensial. Caranya: a. faximile, b. surat,
c. telephone.
Email ternyata lebih produktif dalam mengirim informasi dibandingkan dengan
tipe lain atau bentuk lain, sehingga penemuan internet ini memungkinkan orang
membuat kombinasi sumber daya baru yang disebabkan oleh perubahan teknologi.
2. Perubahan politik atau kebijakan terkadang menjadi sumber peluang
kewirausahaan karena perubahan tersebut memungkinkan kombinasi sumber daya agar
lebih produktif.
3. Perubahan sosial atau perubahan dimokrasi itu meksudnya adalah struktur
demokrasi mempengaruhi pola usaha.
Ada empat langkah untuk memulai kewirausahaan
yaitu:
1. Mengenali peluang usaha.
2. Optimalisasi potensi diri (memberdayakan kemampuan).
3. Fokus dalam bidang usaha.
4. Berani memulai.
Shami berkata bahwa peluang
itu ada disekeliling kita, hanya saja tidak semua orang dapat melihat peluang
itu sebagai peluang. Pengalaman hidup memberikan akses yang lebih mengenai:
1. Informasi dan pengetahuan.
2. Penemuan peluang.
D. Hubungan Sosial.
Hubungan sosial adalah sebuah langkah penting dimana seseorang mendapatkan
informasi interaksi antara dirinya dengan orang lain, olehnya itu kualitas dan
kuantitas dalam iteraksi sosial akan lebih memungkinkan individu membuat
kelompok usaha.
Ada lima informasi penting yang dibutuhkan dalam memulai usaha, yaitu:
1. Informasi mengenai lokasi usaha.
2. Informasi potensi dasar.
3. Informasi sumber modal.
4. Informasi kerja (sumber daya manusia).
5. Cara pengorganisasiannya.
Optmalisasi potensi diri
(kemampuan seseorang) setelah mengenal peluang usaha maka harus dikombinasikan dengan potensi
diri: keunggulan kompetitif (kompetensi bersaing) apa yang saya miliki (apa
saja yang sering terjadi pada masyarakat) kita yang trend pada saat itu akan
tetapi kalau kita miliki dan membuat inovasi baru maka kita tidak akan sulit
bersaing di pasar selain potensi diri dalam arti pengetahuan yang kita miliki
maka masih perlu mngoptimalkan aspek motifasi dan kepribadian.
Menurut Peter Ducker, seorang
pakar kewirausahaan, mengatakan bahwa, dalam memulai sebuah usaha atau inovasi,
maka disaranan berfokus atau memfokuskan memulai dari hal yang terkecil hingga
ke yang terbesar berdasarkan dari sumber daya yang dimiliki.
Apabila seseorang ingin
membuka usaha, maka pengusaha tersebut harus memfokuskan pada sautu usaha
walaupun yang lain ada, dan yang lain dijadikan sebagai penunjang saja.
Berani memulai usaha karena dalam dunia kewirausahaan merupakan sesuatu
ketidakpasrian sememntara informasi yang dimiliki oleh orang yang ingin memulai
usaha sedikit dikategorikan orang gila dan berani mengambil resiko adalah
sangat perlu dilakukan.
INOVASI DAN PERILAKU INOVATIF
A. Pengertian Inovasi.
Kata inovasi pertama kali diperkenalkan oleh Schumpeter 1953, inovasi
dipandang sebagai kreasi dan implementasi atau biasa juga disebut sebagai
koordinasi baru dalam inovasi itu juga dapat menciptakan nilai tambah, yang
berkaitan dengan oraganisasi. Pemegang saham maupun masyarakat luas. Jadi
inovasi adalah mengkreasikan dan mengimplementasikan sesuatu menjadi satu
kombinasi. Kombinasi baru itu dapat merujuk pada produk jasa, proses kerja
pasar, kebijakan dan sistem baru.
B. Ruang Lingkup Inovasi.
Ruang lingkup inovasi dalam organisasi bergerak mulai pengembangan dan
implementasi ide baru yang mempunyai dampak pada teori, praktek, produk atau
segala yang lebih rendah yaitu perbaikan proses kerja sehari-hari dan desain
kerja.
Penelitian inovasi dalam suatu
organisasi dapat dilakukan dalam tiga level:
1. Level individu.
2. Level kelompok (bagian terkecil dari sebuah oraganisasi).
3. Level organisasi (rumpun dari kelompok dan individu).
Ada dua macam inovasi:
1. Inovasi radikal, yaitu dilakukan dengan skala besar dan yang melakukan
adalah para ahli dibidangnya dan biasa dikelolah oleh depertemen penelitian dan
pengembangan.
2. Inovasi inkremental, yaitu dilakukan dengan skala kecil dan yang melakukan
adalah para karyawan atau staf. Mengapa inovasi dibagi? Agar lebih kreatf dan
efisien.
Ada dua fungsi inovasi:
1. Inovasi tekhnologi (persaingan produksi).
2. Inovasi administrasi (proses).
C. Pelaku Inovatif.
Menurut pakar kewirausahaan yang bernama Mess dan Farr, dia mengatakan
bahwa semua perilaku individu yang diarahkan untuk menghasilkan,
memperkenalkan, dan mengaplikasikan hal-hal baru yang bermanfaat dalam berbagai
level organisasi.
Ada dua dimensi yang mendasari perilaku inovatif:
1. Kreatifitas.
Setiap
individu apa yang dia lakukan dalam menuangkan gagasannya dia harus kreatifitas
(cekakan, flexibel).
2. Pengambilan resiko.
Setiap orang
yang melakukan sesuatu, dia harus siap menanggung apapun atas setiap
keputusannya.
D. Tujuan Kewirausahaan.
a. Meningkatkan jumlah
wiarausaha yang berkualitas.
b. Menyadarkan masyarakat
atau memberikan kesadaran
berwirausaha yang tangguh dan kuat terhadap masyarakat.
c. Menghasilkan kemajuan
dan kesejahteraan masyarakat.
d. Membudayakan semangat,
sikap, perilaku dan ke mampuan berwiarausaha dikalangan masyarakat.
E. Sasaran Kewirausahaan.
a.
Intstansi pemerintah, BUMN, organisasi profesi
dan kelompok masyarakat.
b. Pelaku Ekonomi Pengusaha kecil, Koperasi.
c. Genersi Muda : Anak anak putus sekolah, calon wirausahawan.
F. Manfaat kewirausahaan.
a. Menambah Daya Tampung tenaga Kerja.
b. Sebagai Generator pembangunan
lingkungan, pribadi, distribusi,
Pemeliharaan lingkungan dan kesejahteraan.
c.
Memberi contoh bagaimana bekerja keras, tekun
dan memiliki pribadi unggul yang patut diketahui.
d. Mendidik karyawan jadi orang mandiri, disiplin, tekun,jujur dalam
menghadapi pekerjaan.
e.
Mendidik masyarakat hidup efisiensi dan
sederhana.
G. Keuntungan kewirausahaan.
a.
Terbuka lebar kesempatan untuk menjadi bos dalam
perusahaan.
b.
Terbuka peluang untuk memperoleh manfaat
dan keuntungan secara maksimal.
c.
Terbuka peluang untuk memperlihatkan potensi
wirausaha secara penuh.
d.
Terbuka peluang untuk membantu masyarakat dalam
usaha.
e.
Terbuka peluang untuk mencapai tujuan usaha yang
dikehendaki.
H. Kelemahan kewirausahaan.
a.
Tanggung jawab sangat besar dan berat didalam
menghadapi permas alahan bisnis.
b.
Bekerja keras dan waktunya sangat panjang.
c.
Memperoleh pendapatan yang tidak pasti dan
memiliki resiko yang sangat besar.
I.
Ruang Lingkup.
a.
Lapangan Agraris.
b.
Lapangan Peternakan.
c.
Lapangan Perkebunan.
d.
Lapangan Pemberi jasa.
e.
Lapangan Pertambangan dan Energi.
f.
Lapangan Industri dan Kerajinan.
J.
Memahami Karakteristik Wirausahawan:
a.
Sikap dan perilaku disiplin.
b.
Komitmen yang tinggi.
c.
Jujur.
Sikap dan perilaku disiplin
merupakan modal dasar untuk keberhasilan seorang dialam kewirausahawan. Menurut
Murfty dan Peck bahwa guna mencapai sukses dalam karir seseorang harus dimulai
dengan kerja keras, penampilan yang baik, keyakinan diri, membuat keputusan
yang tepat, pendidikan, dorongan ambisi dan pintar berkomunikasi.
Komitmen adalah tegas dalam
memilih sesuatu berpendirian teguh. Seorang kewirausahawan harus memiliki
komitmen yang tinggi terhadap tugasnya.
Jujur dalam berwirausaha
artinya mau dan mampu mengatakan sesuatu sebagaimana adanya atau seperti apa
adanya.
Meunurt Masykur ada sembilan
karakteristik wirausahawan, yaitu:
a.
Keinginan untuk berprestasi.
b.
Keinginan untuk bertanggung jawab.
c.
Preferensi pada resiko menengah.
Cepat
(tanggap) terhadap resiko yang terjadi, resiko aapun itu, dan meminimalisir
resiko itu agar tidak menjadi resiko yang tinggi (menengah).
d.
Persepsi pada kemungkinan berhasil.
Selalu
berfikir optimis dan berbuat secara optimal dari yang dia lakukan.
e.
Rangsangan untuk umpan balik.
Setiap apa
yang ita lakukan tidak mesti mengharap akan imbalan namun dalam wirausahaan
semestinya yang dilakukan pantas untuk mendapatkan imbalan.
f.
Afaktifitas enerjik.
Membangkitkan
semangat salam bekerja, menjadikan pekerjaan sebagai sahabat dan makanan pagi,
bekerja keras dan pantag untuk menyerah.
g.
Orientasi ke masa depan.
Selalu
erfikir untuk maju, tidak menyerah dengan keadaan dan mampu melihat masa depan
dengan penerawangan positif.
h.
Keterampilan kepada keorganisasian.
Menciptakan
sesuatu yang baru dan menjadikan sesuatu itu lebih baik dari yang sebelumnya.
i.
Sikap terhadap uang.
Segala
sesuatu yang dilakukan dalam organisasi bernilai uang, jauh dari kerugian,
karena dalam organisasi atau berwirausaha uang sangat berperan didalamnya.
K. Delapan akibat yang diterima orang tidak jujur dalam berwirausaha
a.
Tidak dipercaya oleh masyarakat konsumen.
b.
Menjadi rendah diri dan rasa malu.
c.
Mudah tersinggung dan emosi.
d.
Cepat iri dan dengki.
e.
Suka dendam.
f.
Selalu berperasangka buruk dan dusta.
g.
Tidak punya teman.
h.
Kehancuran dalam usahanya.
L. Ciri-ciri Wirausahawan
a.
Percaya diri adalah percaya terhadap kemampuan
yang ada pada diri sendiri,atau percaya pada kemampua yang kita miliki
b.
Berorientasi tugas dan hasil segala sesuatu yang
dilakukan, kita harus berfikir bahwa ada nilai tambah dari apa yang kita
lakukan dan berguna untuk diri sendiri dan orang lain.
c.
Pengambil resiko, maksudnya, seorang
wirausahawan harus berani emngambil resiko, dari apa yang telah dia lakukan dan
dia putuskan, dia harus berani menerima resikonya, baik itu resiko berupa
keuntungan maupun kerugian.
d.
Kepemimpinan, maksudnya dalam berwira usaha
pemimpin merupakan pengambil keputusan.
e.
Keorisinilan,maksudnya, masih dalam kondisi apa
adanya,masih asli.
f.
Berorientasi kemasa depan, maksudnya selalu
brfikir untuk maju.
g.
Jujur dan tekun, jujur dalam melakukan usahanya,
mengatakan yang sebenarnya,dan bersngguh-sungguh dalam melakukan usahanya.
M. Watak Kewirausahaan
a.
Keyakinan, kemandirian, individualitas,
optimisme.
b.
Kebutuhan akan prestasi, berorientasi pada laba,
memiliki ketekunan dan ketabahan,memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras,
enerjik, dan memiliki inisiatif.
c.
Memiliki kemampuan mengambil resiko dan suka
pada tantangan.
d.
Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain, dan suka
pada kritik yang membangun.
e.
Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi,
fleksibbel, serba bisa dan memiliki jaringan bisnis yang luas.
f.
Persepsi dan memiliki cara pandang atau cara
fikir yang berorientasi pada masa depan.
g.
Memilki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan
kerja.
N. Tujuh Pemikiran Kreatif dalam Kewirausahaan
a.
Selalu bertanya, dalam rangka mendapatkan
inovasi-inovasi yang baru dan untuk mendapatkan pengalaman baru seputar usaha
yang sedang digeluti.
b.
Selalu menantang kebiasaan, tradisi-tradisi atau
kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan dalam suatu organisasi,kita senantiasa
merubah untuk mendapatkan yang lebih baik sehingga menjadi tantangan kebiasaan.
c.
Mencoba untuk melihat masalah dari perspektif
yang berbeda, melihat persoalan dari sudut pandang yang berbeda, menarasikan
persoalan yang berbeda, dari itu jika disamakan akan meghasilkan jalan keluar
yang lebih baik.
d.
Menyadari kemungkinan banyak jawaban ketimbang
satu jawaban yang benar,apabila ada pertayaan (pertanyaan-pertanyaan) yang
dihadapi,kita dituntut untuk memberikan sumbangsih selama pemikiran itu masuk
akal.
e.
Melihat kegagalan dan kesalahan sebagai jalan
untuk mencapai sukses, setiap peristiwa atau masalah harus berfikir positif
terhadap siapapun,serta apapun masalah dan dalam kondisi apapun itu.
f.
Mengkorelasikan ide-ide atau menggabungkan ide
atau gagasan yang masih samar terhadap masalah untuk menghasilkan pemecahan
inovasi.
g.
Memiliki keterampilan helikopter kemudian
memfokuskannya pada kebutuhan untuk berubah,memiliki kemampuan untuk bangkit,
hidup lebih rutin,baik, dari kebiasaan yang biasa dijalani.
KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN WIRAUSAHAWAN
A. Keberhasilan Kewirausahaan
a. Kerja keras.
Dalam
menjalankan usaha kita perlu menyadari bahwa setiap orang yang menekuni bidang
usaha, usaha apapun itu, dituntut untuk memiliki pemikiran untuk selalu bekerja
keras dan tekun.
b. Kerja sama dengan orang lain.
Sebagai
makhluk sosial, yang mau tidak mau kita musti bergantung kepada orang lain,
maka dari itu semestinyalah kita belajar bergaul dan membawa diri pada orang
lain.
c.
Penampilan yang baik.
Penampilan
adalah cerminan kebersihan hati dan perilaku seseorang, oleh karena itu, untuk
menunjang usaha yang kita lakukan maka penampilan juga sangat berperan.
d. Yakin, keyakinan.
Segala
sesuatu yang dilakukan wujudkan dalam diri kita bahwa kita bisa.
e.
Pandai membuat keputusan.
f.
Mau menambah pengetahuan.
Seorang
wirausahawan dituntut untuk selalu belajar dari sekelilingnya, lingkungan
sekitarnya dan dari produk-produk yang dibuat.
g. Pandai berkomunikasi.
Belajarlah
mengeluarkan kalimat yang baik (sesuai).
B. Kegagalan Kewirausahaan
a. Kurangnya dana untuk modal.
Tidak semua
kegagalan disebabkan karena modal yang tidak ada, akan tetapi sebagian besar
kegagalan itu ada karena kurangnya dana.
b. Kurangnya pengalaman dalam bidang bisnis.
Berikan
suatu jabatan kepada ahlinya, dengan kata lain tempatkan sesuatu pada
tempatnya.
c.
Tidak adanya perencanaan yang tepat dan matang.
Dalam
berwirausaha, merencanakan sesuatu, atau menyusun sesuatu perlu disiapkan
sebelumnya.
d. Tidak cocoknya minat terhadap bidang usaha yang sedang digeluti (diteliti).
Terkait
dengan penjelasan point b diatas, yaitu menempatkan sesuatu pada tempatnya,
termasuk tempatkan minat dan bakat dimana orang itu berminat dan berbakat agar
usaha atau pekerjaan yang dilakukan menjadi sahabat dan dapat ditekuni dengan
baik.
C. Sebab – sebab Kegagalan dalam Menjalankan Usaha
a. Kurang ulet dan cepat putus asa, sedangkan kita harus dituntut untuk rajin,
tekun, sabar, dan jangan putus asa.
b. Kurang tekun dan teliti.
c.
Kurangnya pengawasan.
d. Kemacetan yang sering terjadi.
e.
Pelayanan yang kurang baik.
f.
Tidak jujur dan kurang cekatan.
g. Kurang inisiatif dan kurang kreatif.
h. Kekeliruan dalam memilih lapangan usaha.
i.
Menyamakan perusahaan sebagai badan sosial,
karena salah satu ciri-ciri kalau orang berbisnis harus kikir, kalau badan
sosial, ikhlas beramal, karena apabila perusahaan jadi kikir maka ia jelas
irit.
j.
Banyak pemborosan dan penyimpangan.
k. Kurang dapat menyesuaikan dengan selera konsumen.
l.
Sulit memisahkan antara harta pribadi dengan
harta perusahaan.
m. Mengambil kredit tanpa pertimbangan yang matang.
n. Memulai usaha tanpa pengalaman dan modal pinjaman.
o. Banyaknya piutang ragu-ragu.
p. Kekeliruan menghitung harga pokok. Dalam melakukan suatu usaha penjualan
harus menghitung berapa banyak harga pokok.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan.
Kewirausahaan berasal dari
kata wira dan usaha. Wira berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul, berbudi
luhur, berani dan berwatak agung. Di dalam kamus besar bahasa Indonesia itu
dikatakan bahwa kewirausahaan adalah:
a. Orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru.
b. Menentukan cara produksi baru.
c.
Meyusun operasi untuk mengadakan produk baru.
d. Mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya.
Usaha berarti perbutan amal, berupa sesuatu,
bekerja atau berusaha. Jadi wira usaha secara etimologi berarti pejuang yang
berbuat sesuatu.
Instruksi Presiden No.4/1995, kewirausahaan adalah semangat, sikap,
perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang
mengarah pada upaya cara kerja tekhnologi, dan produk baru dengan meningkatkan
efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang baik dan keuntungan yang lebih
besar.
Kata inovasi pertama kali diperkenalkan oleh Schumpeter 1953, inovasi
dipandang sebagai kreasi dan implementasi atau biasa juga disebut sebagai
koordinasi baru dalam inovasi itu juga dapat menciptakan nilai tambah, yang
berkaitan dengan oraganisasi. Pemegang saham maupun masyarakat luas. Jadi
inovasi adalah mengkreasikan dan mengimplementasikan sesuatu menjadi satu kombinasi.
Kombinasi baru itu dapat merujuk pada produk jasa, proses kerja pasar,
kebijakan dan sistem baru.
MAKALAH KEWIRAUSAHAAN
OLEH
AMIR SYAM
MARSUKI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini, jarang ditemukan orang yang mencoba untuk memikirkan kembali
tentang apa yang menyebabkan usahanya berhasil, yang keseringan didapat hanyalah
orang yang sementara bengong memikirkan penyebab kegagalan dalam usahanya,
bahkan ada orang yang sampai stress memikirkannya.
Penulis mencoba mengklarifikasi kembali materi kuliah Manajemen
Kewirausahaan tentang beberapa hal yang menyangkut wirausaha. Baik dari
pengertian wirausaha hingga penyabab keberhasilan dan kegagalan dalam
menjalankan usaha. Karena tentu setiap orang yang melakukan usaha pasti
menginginkan hasil yang labih atau maksimal, bahasa lainnya adala mengahrapkan
keuntungan yang besar.
Dalam makalah ini, banyak hal yang cukup penting diterapkan dalam memulai
usaha hingga apa yang kita harapkan dari usaha tersebut bisa terlaksana atau
dapat kita raih. Dan kesemuanya itu akan dibahas pada bab-bab selanjutnya.
B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian kewirausahaan?
b. Apa yang musti dilakukan dalam menjalankan usaha untuk meraih keuntungan
yang maksimal?
c.
Apa penyebab keberhasilan dan kegagalan dalam
kewirausahaan?
C.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian.
Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti pejuang,
pahlawan, manusia unggul, berbudi luhur, berani dan berwatak agung.
Usaha berarti perbutan amal, berupa sesuatu, bekerja atau berusaha. Jadi
wira usaha secara etimologi berarti pejuang yang berbuat sesuatu.
Di dalam kamus besar bahasa Indonesia itu dikatakan bahwa kewirausahaan
adalah:
a. Orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru.
b. Menentukan cara produksi baru.
c.
Meyusun operasi untuk mengadakan produk baru.
d. Mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya.
Wira usaha bisa juga dikatakan semangat, sikap, perilaku dan kemampuan
seseorang dalam mengenali usaha, atau kegiatan yang mengarah pada upaya
mencari,menerapkan cara kerja tekhnologi dan produk baru dengan meningkatkan
efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh
keuntungan yang lebih besar.
Wira usaha itu mengarah pada orang yang melakukan suatu uasaha atau
kegiatan sendiri dengan segala kemampuan yang dimilikinya. Maksudnya orang yang
melakukan sesuatu usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh dirinya sendiri dia
harus mengeluarkan segala potensi yang dimilikinya dalam melakukan sesuatu
usaha atau kegiatan. Sedangkan kewirausahaaan menunjuk atau mengarah kepada
sikap mental yang dimiliki oleh seorang wirausaha didalam melaksanakan suatu
usaha atau kegiatan.
Wira usaha mengarah kepada orang yang melakukan usaha sedangkan
kewirausahaan adalah mengara kepada sikap, cara mental seseorang melakukan
sesuatu (usaha).
Wira usaha adalah seseorang yang bebas dan memiliki kemampuan untuk hidup
mandiri dalam menjalangkan usaha atau bisnisnya. Ia bebas merancang,
menentukan, mengelolah, mengatur serta mengendalikan semua usahanya.
Kewirausahaan adalah suatu sikap, jiwa dan kemampuan menciptakan sesuatu
yang baru yang sangat bernilai dan berguna bagi dirinya dan orang lain
(masyarakat).
Kewirausahaan adalah mental dan jiwa yang aktif serta sikap berusaha
meningkatkan hasil karyanya dalam arti meningkatkan penghasilan.
Menurut Robin (1996). Kewirausahaan adalah suatu proses seseorang guna
mengejar peluang-peluang untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan keinginan
melalui inovasi tanpa memperhatikan sumber daya yang mereka kendalikan.
Kewirausahaan adalah proses dinamis untuk menciptakan tambahan kemakmuran.
Kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang lain dengan
menggunakan waktu dan kegiatan disertai modal jasa dan resiko, serta menerima
balas jasa, kepuasan dan kebebasan peribadi.
Instruksi Presiden No.4/1995, kewirausahaan adalah semangat, sikap,
perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang
mengarah pada upaya cara kerja tekhnologi, dan produk baru dengan meningkatkan
efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang baik dan keuntungan yang lebih
besar.
Inovasi adalah mencari cara atau model baru agar orang tertarik tanpa
menambah biaya.
Ada 6 hakikat penting kewirausahaan:
Ø Suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan sebagai dasar,
sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat kiat proses dan hasil bisnis.
Ø Suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
Ø Proses penerapan kreatifitas dalam memecahkan persoalan.
Ø Suatu nilai yang diperlukan untuk start up fase (memulai suatu usaha).
Ø Suatu proses dalam mengarjakan sesuatu
yang baru (creative dan innovative). Suatu yang berbeda dan bermanfaat yang
memberikan nilai lebih.
Ø Usaha menciptakan nilai tambah dengan mengkombinasikan sumber-sumber
melalui cara yang berbeda untuk memenangkan persaingan.
B. Proses Kewirausahaan.
Proses kewirausahaan adalah
meliputi semua kegiatan fungsi dan tindakan untuk mengejar dan memanfaatkan
peluang dengan menciptakan suatu organisasi.
Ada 4 manfaat kewirausahaan:
Ø Memperkuat pertumbuhan ekonomi.
Ø Meningkatkan produktifitas.
Ø Menciptakan tekhnologi (produk dan jasa baru).
Ø Mengubah dan meremajakan persaingan pasar.
Ekonomi yang dimaksud disini
adalah:
Ø Tanah yang subur bagi wira usahawan.
Ø Bagaimana kemampuan seseorang dalam rangka menghasilkan barang sehingga
lebih meningkat.
Ø Karena tenaga manusia susah digunakan.
Ø Melakukan revew pada suatu produk.
C. Peluang Usaha.
Titik fokus dalam kegiatan kewirausahaan (berwirausahawan) adalah apakah
seseorang melihat peluang usaha disekitarnya. Peluang usaha ini akan dibagi
dalam 3 pembahasan (kelompok):
1. Dua aspek besar peluang usaha.
2. Tiga sumber utama peluang, diantaranya:
a. Perkembangan tekhnologi.
b. Perubahan politik.
c.
Perubahan sosial atau demokrasi (budaya
kebiasaan).
3. Bentuk lain dari peluang usaha adalah organisasi baru, pasar baru, pasar
bisnis baru.
1. Perubaha teknologi merupakan sumber
penting dalam kewirausahaan karena memungkinkan untuk mengalokasikan suber daya
dengan cara yang berbeda dan lebih potensial. Caranya: a. faximile, b. surat,
c. telephone.
Email ternyata lebih produktif dalam mengirim informasi dibandingkan dengan
tipe lain atau bentuk lain, sehingga penemuan internet ini memungkinkan orang
membuat kombinasi sumber daya baru yang disebabkan oleh perubahan teknologi.
2. Perubahan politik atau kebijakan terkadang menjadi sumber peluang
kewirausahaan karena perubahan tersebut memungkinkan kombinasi sumber daya agar
lebih produktif.
3. Perubahan sosial atau perubahan dimokrasi itu meksudnya adalah struktur
demokrasi mempengaruhi pola usaha.
Ada empat langkah untuk memulai kewirausahaan
yaitu:
1. Mengenali peluang usaha.
2. Optimalisasi potensi diri (memberdayakan kemampuan).
3. Fokus dalam bidang usaha.
4. Berani memulai.
Shami berkata bahwa peluang
itu ada disekeliling kita, hanya saja tidak semua orang dapat melihat peluang
itu sebagai peluang. Pengalaman hidup memberikan akses yang lebih mengenai:
1. Informasi dan pengetahuan.
2. Penemuan peluang.
D. Hubungan Sosial.
Hubungan sosial adalah sebuah langkah penting dimana seseorang mendapatkan
informasi interaksi antara dirinya dengan orang lain, olehnya itu kualitas dan
kuantitas dalam iteraksi sosial akan lebih memungkinkan individu membuat
kelompok usaha.
Ada lima informasi penting yang dibutuhkan dalam memulai usaha, yaitu:
1. Informasi mengenai lokasi usaha.
2. Informasi potensi dasar.
3. Informasi sumber modal.
4. Informasi kerja (sumber daya manusia).
5. Cara pengorganisasiannya.
Optmalisasi potensi diri
(kemampuan seseorang) setelah mengenal peluang usaha maka harus dikombinasikan dengan potensi
diri: keunggulan kompetitif (kompetensi bersaing) apa yang saya miliki (apa
saja yang sering terjadi pada masyarakat) kita yang trend pada saat itu akan
tetapi kalau kita miliki dan membuat inovasi baru maka kita tidak akan sulit
bersaing di pasar selain potensi diri dalam arti pengetahuan yang kita miliki
maka masih perlu mngoptimalkan aspek motifasi dan kepribadian.
Menurut Peter Ducker, seorang
pakar kewirausahaan, mengatakan bahwa, dalam memulai sebuah usaha atau inovasi,
maka disaranan berfokus atau memfokuskan memulai dari hal yang terkecil hingga
ke yang terbesar berdasarkan dari sumber daya yang dimiliki.
Apabila seseorang ingin
membuka usaha, maka pengusaha tersebut harus memfokuskan pada sautu usaha
walaupun yang lain ada, dan yang lain dijadikan sebagai penunjang saja.
Berani memulai usaha karena dalam dunia kewirausahaan merupakan sesuatu
ketidakpasrian sememntara informasi yang dimiliki oleh orang yang ingin memulai
usaha sedikit dikategorikan orang gila dan berani mengambil resiko adalah
sangat perlu dilakukan.
INOVASI DAN PERILAKU INOVATIF
A. Pengertian Inovasi.
Kata inovasi pertama kali diperkenalkan oleh Schumpeter 1953, inovasi
dipandang sebagai kreasi dan implementasi atau biasa juga disebut sebagai
koordinasi baru dalam inovasi itu juga dapat menciptakan nilai tambah, yang
berkaitan dengan oraganisasi. Pemegang saham maupun masyarakat luas. Jadi
inovasi adalah mengkreasikan dan mengimplementasikan sesuatu menjadi satu
kombinasi. Kombinasi baru itu dapat merujuk pada produk jasa, proses kerja
pasar, kebijakan dan sistem baru.
B. Ruang Lingkup Inovasi.
Ruang lingkup inovasi dalam organisasi bergerak mulai pengembangan dan
implementasi ide baru yang mempunyai dampak pada teori, praktek, produk atau
segala yang lebih rendah yaitu perbaikan proses kerja sehari-hari dan desain
kerja.
Penelitian inovasi dalam suatu
organisasi dapat dilakukan dalam tiga level:
1. Level individu.
2. Level kelompok (bagian terkecil dari sebuah oraganisasi).
3. Level organisasi (rumpun dari kelompok dan individu).
Ada dua macam inovasi:
1. Inovasi radikal, yaitu dilakukan dengan skala besar dan yang melakukan
adalah para ahli dibidangnya dan biasa dikelolah oleh depertemen penelitian dan
pengembangan.
2. Inovasi inkremental, yaitu dilakukan dengan skala kecil dan yang melakukan
adalah para karyawan atau staf. Mengapa inovasi dibagi? Agar lebih kreatf dan
efisien.
Ada dua fungsi inovasi:
1. Inovasi tekhnologi (persaingan produksi).
2. Inovasi administrasi (proses).
C. Pelaku Inovatif.
Menurut pakar kewirausahaan yang bernama Mess dan Farr, dia mengatakan
bahwa semua perilaku individu yang diarahkan untuk menghasilkan,
memperkenalkan, dan mengaplikasikan hal-hal baru yang bermanfaat dalam berbagai
level organisasi.
Ada dua dimensi yang mendasari perilaku inovatif:
1. Kreatifitas.
Setiap
individu apa yang dia lakukan dalam menuangkan gagasannya dia harus kreatifitas
(cekakan, flexibel).
2. Pengambilan resiko.
Setiap orang
yang melakukan sesuatu, dia harus siap menanggung apapun atas setiap
keputusannya.
D. Tujuan Kewirausahaan.
a. Meningkatkan jumlah
wiarausaha yang berkualitas.
b. Menyadarkan masyarakat
atau memberikan kesadaran
berwirausaha yang tangguh dan kuat terhadap masyarakat.
c. Menghasilkan kemajuan
dan kesejahteraan masyarakat.
d. Membudayakan semangat,
sikap, perilaku dan ke mampuan berwiarausaha dikalangan masyarakat.
E. Sasaran Kewirausahaan.
a.
Intstansi pemerintah, BUMN, organisasi profesi
dan kelompok masyarakat.
b. Pelaku Ekonomi Pengusaha kecil, Koperasi.
c. Genersi Muda : Anak anak putus sekolah, calon wirausahawan.
F. Manfaat kewirausahaan.
a. Menambah Daya Tampung tenaga Kerja.
b. Sebagai Generator pembangunan
lingkungan, pribadi, distribusi,
Pemeliharaan lingkungan dan kesejahteraan.
c.
Memberi contoh bagaimana bekerja keras, tekun
dan memiliki pribadi unggul yang patut diketahui.
d. Mendidik karyawan jadi orang mandiri, disiplin, tekun,jujur dalam
menghadapi pekerjaan.
e.
Mendidik masyarakat hidup efisiensi dan
sederhana.
G. Keuntungan kewirausahaan.
a.
Terbuka lebar kesempatan untuk menjadi bos dalam
perusahaan.
b.
Terbuka peluang untuk memperoleh manfaat
dan keuntungan secara maksimal.
c.
Terbuka peluang untuk memperlihatkan potensi
wirausaha secara penuh.
d.
Terbuka peluang untuk membantu masyarakat dalam
usaha.
e.
Terbuka peluang untuk mencapai tujuan usaha yang
dikehendaki.
H. Kelemahan kewirausahaan.
a.
Tanggung jawab sangat besar dan berat didalam
menghadapi permas alahan bisnis.
b.
Bekerja keras dan waktunya sangat panjang.
c.
Memperoleh pendapatan yang tidak pasti dan
memiliki resiko yang sangat besar.
I.
Ruang Lingkup.
a.
Lapangan Agraris.
b.
Lapangan Peternakan.
c.
Lapangan Perkebunan.
d.
Lapangan Pemberi jasa.
e.
Lapangan Pertambangan dan Energi.
f.
Lapangan Industri dan Kerajinan.
J.
Memahami Karakteristik Wirausahawan:
a.
Sikap dan perilaku disiplin.
b.
Komitmen yang tinggi.
c.
Jujur.
Sikap dan perilaku disiplin
merupakan modal dasar untuk keberhasilan seorang dialam kewirausahawan. Menurut
Murfty dan Peck bahwa guna mencapai sukses dalam karir seseorang harus dimulai
dengan kerja keras, penampilan yang baik, keyakinan diri, membuat keputusan
yang tepat, pendidikan, dorongan ambisi dan pintar berkomunikasi.
Komitmen adalah tegas dalam
memilih sesuatu berpendirian teguh. Seorang kewirausahawan harus memiliki
komitmen yang tinggi terhadap tugasnya.
Jujur dalam berwirausaha
artinya mau dan mampu mengatakan sesuatu sebagaimana adanya atau seperti apa
adanya.
Meunurt Masykur ada sembilan
karakteristik wirausahawan, yaitu:
a.
Keinginan untuk berprestasi.
b.
Keinginan untuk bertanggung jawab.
c.
Preferensi pada resiko menengah.
Cepat
(tanggap) terhadap resiko yang terjadi, resiko aapun itu, dan meminimalisir
resiko itu agar tidak menjadi resiko yang tinggi (menengah).
d.
Persepsi pada kemungkinan berhasil.
Selalu
berfikir optimis dan berbuat secara optimal dari yang dia lakukan.
e.
Rangsangan untuk umpan balik.
Setiap apa
yang ita lakukan tidak mesti mengharap akan imbalan namun dalam wirausahaan
semestinya yang dilakukan pantas untuk mendapatkan imbalan.
f.
Afaktifitas enerjik.
Membangkitkan
semangat salam bekerja, menjadikan pekerjaan sebagai sahabat dan makanan pagi,
bekerja keras dan pantag untuk menyerah.
g.
Orientasi ke masa depan.
Selalu
erfikir untuk maju, tidak menyerah dengan keadaan dan mampu melihat masa depan
dengan penerawangan positif.
h.
Keterampilan kepada keorganisasian.
Menciptakan
sesuatu yang baru dan menjadikan sesuatu itu lebih baik dari yang sebelumnya.
i.
Sikap terhadap uang.
Segala
sesuatu yang dilakukan dalam organisasi bernilai uang, jauh dari kerugian,
karena dalam organisasi atau berwirausaha uang sangat berperan didalamnya.
K. Delapan akibat yang diterima orang tidak jujur dalam berwirausaha
a.
Tidak dipercaya oleh masyarakat konsumen.
b.
Menjadi rendah diri dan rasa malu.
c.
Mudah tersinggung dan emosi.
d.
Cepat iri dan dengki.
e.
Suka dendam.
f.
Selalu berperasangka buruk dan dusta.
g.
Tidak punya teman.
h.
Kehancuran dalam usahanya.
L. Ciri-ciri Wirausahawan
a.
Percaya diri adalah percaya terhadap kemampuan
yang ada pada diri sendiri,atau percaya pada kemampua yang kita miliki
b.
Berorientasi tugas dan hasil segala sesuatu yang
dilakukan, kita harus berfikir bahwa ada nilai tambah dari apa yang kita
lakukan dan berguna untuk diri sendiri dan orang lain.
c.
Pengambil resiko, maksudnya, seorang
wirausahawan harus berani emngambil resiko, dari apa yang telah dia lakukan dan
dia putuskan, dia harus berani menerima resikonya, baik itu resiko berupa
keuntungan maupun kerugian.
d.
Kepemimpinan, maksudnya dalam berwira usaha
pemimpin merupakan pengambil keputusan.
e.
Keorisinilan,maksudnya, masih dalam kondisi apa
adanya,masih asli.
f.
Berorientasi kemasa depan, maksudnya selalu
brfikir untuk maju.
g.
Jujur dan tekun, jujur dalam melakukan usahanya,
mengatakan yang sebenarnya,dan bersngguh-sungguh dalam melakukan usahanya.
M. Watak Kewirausahaan
a.
Keyakinan, kemandirian, individualitas,
optimisme.
b.
Kebutuhan akan prestasi, berorientasi pada laba,
memiliki ketekunan dan ketabahan,memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras,
enerjik, dan memiliki inisiatif.
c.
Memiliki kemampuan mengambil resiko dan suka
pada tantangan.
d.
Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain, dan suka
pada kritik yang membangun.
e.
Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi,
fleksibbel, serba bisa dan memiliki jaringan bisnis yang luas.
f.
Persepsi dan memiliki cara pandang atau cara
fikir yang berorientasi pada masa depan.
g.
Memilki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan
kerja.
N. Tujuh Pemikiran Kreatif dalam Kewirausahaan
a.
Selalu bertanya, dalam rangka mendapatkan
inovasi-inovasi yang baru dan untuk mendapatkan pengalaman baru seputar usaha
yang sedang digeluti.
b.
Selalu menantang kebiasaan, tradisi-tradisi atau
kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan dalam suatu organisasi,kita senantiasa
merubah untuk mendapatkan yang lebih baik sehingga menjadi tantangan kebiasaan.
c.
Mencoba untuk melihat masalah dari perspektif
yang berbeda, melihat persoalan dari sudut pandang yang berbeda, menarasikan
persoalan yang berbeda, dari itu jika disamakan akan meghasilkan jalan keluar
yang lebih baik.
d.
Menyadari kemungkinan banyak jawaban ketimbang
satu jawaban yang benar,apabila ada pertayaan (pertanyaan-pertanyaan) yang
dihadapi,kita dituntut untuk memberikan sumbangsih selama pemikiran itu masuk
akal.
e.
Melihat kegagalan dan kesalahan sebagai jalan
untuk mencapai sukses, setiap peristiwa atau masalah harus berfikir positif
terhadap siapapun,serta apapun masalah dan dalam kondisi apapun itu.
f.
Mengkorelasikan ide-ide atau menggabungkan ide
atau gagasan yang masih samar terhadap masalah untuk menghasilkan pemecahan
inovasi.
g.
Memiliki keterampilan helikopter kemudian
memfokuskannya pada kebutuhan untuk berubah,memiliki kemampuan untuk bangkit,
hidup lebih rutin,baik, dari kebiasaan yang biasa dijalani.
KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN WIRAUSAHAWAN
A. Keberhasilan Kewirausahaan
a. Kerja keras.
Dalam
menjalankan usaha kita perlu menyadari bahwa setiap orang yang menekuni bidang
usaha, usaha apapun itu, dituntut untuk memiliki pemikiran untuk selalu bekerja
keras dan tekun.
b. Kerja sama dengan orang lain.
Sebagai
makhluk sosial, yang mau tidak mau kita musti bergantung kepada orang lain,
maka dari itu semestinyalah kita belajar bergaul dan membawa diri pada orang
lain.
c.
Penampilan yang baik.
Penampilan
adalah cerminan kebersihan hati dan perilaku seseorang, oleh karena itu, untuk
menunjang usaha yang kita lakukan maka penampilan juga sangat berperan.
d. Yakin, keyakinan.
Segala
sesuatu yang dilakukan wujudkan dalam diri kita bahwa kita bisa.
e.
Pandai membuat keputusan.
f.
Mau menambah pengetahuan.
Seorang
wirausahawan dituntut untuk selalu belajar dari sekelilingnya, lingkungan
sekitarnya dan dari produk-produk yang dibuat.
g. Pandai berkomunikasi.
Belajarlah
mengeluarkan kalimat yang baik (sesuai).
B. Kegagalan Kewirausahaan
a. Kurangnya dana untuk modal.
Tidak semua
kegagalan disebabkan karena modal yang tidak ada, akan tetapi sebagian besar
kegagalan itu ada karena kurangnya dana.
b. Kurangnya pengalaman dalam bidang bisnis.
Berikan
suatu jabatan kepada ahlinya, dengan kata lain tempatkan sesuatu pada
tempatnya.
c.
Tidak adanya perencanaan yang tepat dan matang.
Dalam
berwirausaha, merencanakan sesuatu, atau menyusun sesuatu perlu disiapkan
sebelumnya.
d. Tidak cocoknya minat terhadap bidang usaha yang sedang digeluti (diteliti).
Terkait
dengan penjelasan point b diatas, yaitu menempatkan sesuatu pada tempatnya,
termasuk tempatkan minat dan bakat dimana orang itu berminat dan berbakat agar
usaha atau pekerjaan yang dilakukan menjadi sahabat dan dapat ditekuni dengan
baik.
C. Sebab – sebab Kegagalan dalam Menjalankan Usaha
a. Kurang ulet dan cepat putus asa, sedangkan kita harus dituntut untuk rajin,
tekun, sabar, dan jangan putus asa.
b. Kurang tekun dan teliti.
c.
Kurangnya pengawasan.
d. Kemacetan yang sering terjadi.
e.
Pelayanan yang kurang baik.
f.
Tidak jujur dan kurang cekatan.
g. Kurang inisiatif dan kurang kreatif.
h. Kekeliruan dalam memilih lapangan usaha.
i.
Menyamakan perusahaan sebagai badan sosial,
karena salah satu ciri-ciri kalau orang berbisnis harus kikir, kalau badan
sosial, ikhlas beramal, karena apabila perusahaan jadi kikir maka ia jelas
irit.
j.
Banyak pemborosan dan penyimpangan.
k. Kurang dapat menyesuaikan dengan selera konsumen.
l.
Sulit memisahkan antara harta pribadi dengan
harta perusahaan.
m. Mengambil kredit tanpa pertimbangan yang matang.
n. Memulai usaha tanpa pengalaman dan modal pinjaman.
o. Banyaknya piutang ragu-ragu.
p. Kekeliruan menghitung harga pokok. Dalam melakukan suatu usaha penjualan
harus menghitung berapa banyak harga pokok.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan.
Kewirausahaan berasal dari
kata wira dan usaha. Wira berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul, berbudi
luhur, berani dan berwatak agung. Di dalam kamus besar bahasa Indonesia itu
dikatakan bahwa kewirausahaan adalah:
a. Orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru.
b. Menentukan cara produksi baru.
c.
Meyusun operasi untuk mengadakan produk baru.
d. Mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya.
Usaha berarti perbutan amal, berupa sesuatu,
bekerja atau berusaha. Jadi wira usaha secara etimologi berarti pejuang yang
berbuat sesuatu.
Instruksi Presiden No.4/1995, kewirausahaan adalah semangat, sikap,
perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang
mengarah pada upaya cara kerja tekhnologi, dan produk baru dengan meningkatkan
efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang baik dan keuntungan yang lebih
besar.
Kata inovasi pertama kali diperkenalkan oleh Schumpeter 1953, inovasi
dipandang sebagai kreasi dan implementasi atau biasa juga disebut sebagai
koordinasi baru dalam inovasi itu juga dapat menciptakan nilai tambah, yang
berkaitan dengan oraganisasi. Pemegang saham maupun masyarakat luas. Jadi
inovasi adalah mengkreasikan dan mengimplementasikan sesuatu menjadi satu kombinasi.
Kombinasi baru itu dapat merujuk pada produk jasa, proses kerja pasar,
kebijakan dan sistem baru.
Berita Terkait